Kearifan Lokal Mitos Pertanian Dewi Sri dalam Naskah Jawa dan Aktualisasinya sebagai Perekat Kesatuan Bangsa

Main Article Content

Trisna Kumala Satya Dewi Heru Supriyadi Sholeh Dasuki

Abstract

The agricultural myth of "Dewi Sri" contained in Javanese manuscripts contains local wisdom related to agriculture, fertility, food (rice) and actualized in the ritual of village cleaning (bersih desa) ceremonies. The term of village cleaning is also commonly referred to as sadran (nyadran), ruwah rosul, sedekah bumi, and manganan. In the ritual of village cleaning ceremonies some Javanese people still actuaize it with performng art of the Wayang Purwa with the  lakon of Sri Sadana or Sri Mulih (Mbok Sri Boyong). In addition, there are also some people who implement village cleaning with Tayub performing arts. The performing arts in the ritual of village cleaning are the actualization of the agricultural myth, namely "Dewi Sri" as a symbol of "Goddess of Rice", "Goddess of Fertility". The ritual of village cleaning as local wisdom can be used as a social adhesive in the community (Java). Besides that, in the village cleaning there are also various functions such as expressing gratitude to the Almighty God for salvation and abundance of sustenance, fostering togetherness (harmony), and tolerance between citizens.


 


 


---


 


Mitos pertanian Dewi Sri yang termuat dalam naskah-naskah Jawa mengandung kearifan lokal yang berkaitan dengan pertanian, kesuburan, pangan (padi) dan diaktualisasikan dalam upacara ritual bersih desa. Istilah bersih desa biasa juga disebut dengan sadran (nyadran), ruwah rosul, sedekah bumi, dan manganan. Dalam upacara ritual bersih desa sebagian masyarakat Jawa masih mempagelarkan dengan seni wayang purwa dengan lakon Sri Sadana atau Sri Mulih (Mbok Sri Boyong). Di samping itu, juga ada sebagian masyarakat yang melaksanakan bersih desa dengan seni pertunjukan tayub. Seni pertunjukan dalam ritual bersih desa tersebut merupakan aktualisasi mitos pertanian, yaitu “Dewi Sri” sebagai simbol “Dewi Padi”, “Dewi Kesuburan”. Upacara ritual bersih desa sebagai kearifan lokal tersebut dapat digunakan sebagai perekat sosial dalam masyarakat (Jawa). Selain itu, dalam bersih desa juga termuat berbagai fungsi seperti ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa atas keselamatan dan limpahan rezeki, memupuk kebersamaan (guyub rukun), dan toleransi antarwarga.


 

Article Details

How to Cite
DEWI, Trisna Kumala Satya; SUPRIYADI, Heru; DASUKI, Sholeh. Kearifan Lokal Mitos Pertanian Dewi Sri dalam Naskah Jawa dan Aktualisasinya sebagai Perekat Kesatuan Bangsa. Manuskripta, [S.l.], v. 8, n. 2, p. 89-107, dec. 2018. ISSN 2355-7605. Available at: <http://journal.perpusnas.go.id/index.php/manuskripta/article/view/116>. Date accessed: 18 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.33656/manuskripta.v8i2.116.
Section
Articles

References

Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2007. “Etnosains, Etnotek dan Etnoart: Paradigma Fenomenologis untuk Revitalisasi Kearifan Lokal” dalam Kemajuan Terkini Riset Universitas Gajah Mada. Jumina dan Danang Parikesit (Ed.). Yogyakarta: LPPM-UGM.
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. 2010. ”Kearifan Lokal dalam Sastra Metode untuk Menemukannya” dalam Jajak Sastra & Budaya. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia dan Program S-2 Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Budaya UGM
Chamamah-Soeratno, Siti. 2003. “Filologi sebagai Pengungkap Orisionalitas dan Transformasi Produk Budaya”. Makalah Kuliah Perdana Program Pascasarjana UGM Yogyakarta.
Dewi, Trisna Kumala Satya. 2009. “Transformasi Mitos Dewi Sri dalam Masyarakat Jawa”. Disertasi. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Dewi, Trisna Kumala Satya. 2010. “Mencari Makna Tokoh Dewi Sri dalam Naskah Sri Sadana: Model Dekonstruksi Derrida” dalam Jejak Sastra & Budaya. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia dan Program S-2 Ilmu Sastra UGM.
Dewi, Trisna Kumala Satya dkk. 2018. Mitos Pertanian “Dewi Sri”: Model Pemertahanan dan Pengembangan Seni Pertunjukan Tradisi sebagai Perekat Sosial Masyarakat di Jawa-Madura dalam Laporan Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi Universitas Airlangga Surabaya
Florida, Nency K. 2000. Javanese Literature in Surakarta Manuscripts Volume 2 Manuscripts of the Mangkunegaran Palace. New York: Southeast Asia Program Cornell University Ithaca.
Haryono, Timbul. 2004. Seni Pertunjukan pada Masa Jawa Kuno. Yogyakarta: Pustaka Raja.
Kamajaya. 1994. Serat Pustakaraja Purwa (jilid 3) (R.Ng.Ranggawarsita). Alih aksara Kamajaya. Surakarta: Yayasan Mangadeg Surakarta dan Yayasan Centhini Yogyakarta.
Kieven, Lidya.2014. Menelusuri Figur Bertopi dalam Relief Candi Zaman Majapahit. Jakarta: Ecole francaise d’Extreme-Orient, Kepustakaan Populer Gramedia.
Pemberton. Jihn. 1994. On the Sunject of “Java”. Ithaca and London: Cornell University Press.
Sastranaryatmo, Moelyono. 1986. Serat Babad Ila-Ila (1) (Alih Aksara). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.
Soedarsono, R.M. 1991. “Tayub di Akhir Abad 20” dalam Beberapa Catatan tentang Perkembangan Kesenian Kita (Ed.Soedarsono). Yogyakarta: BP ISI.
Soedarsono, R.M.2002. Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakara: Gadjah Mada University Press.
Soemarwoto, Otto. 1988. Pengelolaan Manfaat dan Risiko Lingkungan. Bandung: Lembaga Ekologi.
Tim Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah. 1982. Upacara Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wibowo, Sigit Giri. 2008. “Sri Mulih”. Dalam Basis nomor 09-10, Tahun ke-57. September-Oktober 2008.Yogyakarya: Yayasan BP Basis.
Widyastutieningrum. 2012. “Pertunjukan Tayub sebagai Sarana Ritual Kesuburan bagi Masyarakat Blora” dalam Seminar dan Fetival Tayub 2012. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Zoetmulder dan Robson. 1982. Old Javanese-English Dictionary Vol.II. Gravenhage: Martinus Nijhoff.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.