Potret Praktik Keberagaman Masyarakat Palembang Abad ke-19 dalam Naskah Tasawuf

Main Article Content

Nyimas Umi Kalsum

Abstract

Abstract: Religion is a source of customs and traditions in life, although in the process of development it is never exactly the same between one region and another, but it can still take root especially in the Palembang area. This can be seen from pre-Islamic culture still shows its existence and shape even if only in a small percentage. For this reason, the question arises how the portrait of the 19th century Palembang religious practice? By looking at the presence of Islam at that time. To answer the question above, researchers used library research using historical research methods with script data sources, namely the Ratib Samman, Risalah Tawasul and Tuhfah ar-Ragibin. The data is verified and interpreted and then written in narrative form (historiography). The results showed that pre-Islamic culture still shows its existence, namely breaking by presenting juwadah (Palembang's wet cake) even though the people have embraced Islam and some religious practices are colored with traditional things wrapped in verses of the Quran as reading spells and prayers. 


---


Abstrak: Agama merupakan sumber adat istiadat dalam kehidupan, sekalipun dalam proses perkembangannya tidak pernah persis sama antara daerah satu dengan yang lainnya, tetapi tetap dapat mengakar khususnya di daerah Palembang. Hal ini dapat terlihat dari budaya pra Islam tetap menunjukkan eksistensinya dan bentuknya walau hanya dalam prosentase yang kecil. Untuk itulah muncul pertanyaan bagaimana potret praktek keberagamaan masyarakat Palembang abad ke-19? Dengan melihat kehadiran Islam pada saat itu. Untuk menjawab pertanyaan di atas peneliti mengunakan penelitian pustaka dengan menggunakan metode penelitian sejarah dengan sumber  data naskah, yaitu naskah Ratib Samman, Risalah Tawasul dan Tuhfah ar-Ragibin. Data tersebut diverfikasi dan  dinterpretasikan kemudian dituliskan dalam bentuk narasi (historiografi). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa budaya pra Islam masih menunjukkan eksistensinya, yaitu menyanggar dengan menyuguhkan juwadah (kue basah khas Palembang) kendati masyarakatnya telah memeluk Islam dan sebagaian lagi praktek keberagamaan diwarnai dengan  hal-hal yang sifatnya tradisional dengan dibungkus ayat-ayat Quran sebagai bacaan mantera dan doanya.


 

Article Details

How to Cite
KALSUM, Nyimas Umi. Potret Praktik Keberagaman Masyarakat Palembang Abad ke-19 dalam Naskah Tasawuf. Manuskripta, [S.l.], v. 9, n. 2, p. 23-33, dec. 2019. ISSN 2355-7605. Available at: <http://journal.perpusnas.go.id/index.php/manuskripta/article/view/146>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.33656/manuskripta.v9i2.146.
Section
Articles

References

Abdul Kadir Munsji, Abdullah Ibn. 1952. Sejarah Melayu (Anotasi oleh T.D. Situmorang A. Teeuw dan Amal Hamzah). Djakarta: Penerbitan Djambatan.
Balai Arkeologi Palembang. 2013. Peradaban di Pantai Barat Sumatra: Perkembangan Hunian dan Budaya di wilayah Bengkulu.Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Balwi, Mohd. Koharuddin Mohd. 2005. Peradaban Melayu. Malaysia: University Teknologi Malaysia.
Drewes. G.W.J 1948. Van Maleise naar Bahasa Indonesia. Leiden: E.J. Brill.
Efendi, Tenas. 2015. "Strategi Politik dalam Menciptakan Budaya Melayu" Makalah Seminar Internasional Menggali Akar Melayu, Melayu sebagai akar Tradisi Nusantara Palembang Emas 2015.
Hamid, Ismail. 1998. Masyarakat dan Budaya Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Isjani. 2007. Orang Melayu di Zaman Yang Berubah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Iskandar, Teuku. 1996. Kesusastraan Klasik Melayu sepanjang Abad. Jakarta: Libra.
Jaroen Peeters, tt, Kaum Tuo-Kaum Mudo: Perubahan Religius di Palembang.
Peter J.M. Nas. Palembang The Venice of the East”, dalam Issue in Urban Development: Case studies From Indonesia (Leiden:Research School CNWS, 1995)
Pires, Tome. 2014. Suma Oriental: Perjalanan dari laut merah ke Cina dan Buku Francisco Rodrigues Diterjemahkan dari buku “The Suma Oriental of Tome Pires An Account of the East, from the Sea to Cina and The Book of Francisco Rodrigues, edited by Armada Cortesao, 2 volume (The Hakluyt Society 1994), Yogyakarta: Ombak.
Saidi, Saleh. 2003. Melayu Klasik: Khazanah Sastra Sejarah Indonesia Lama. Yogyakarta: Larasan-Sejarah.
Salim, Peter. 1991. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.
Santun, Dedi Irwanto Muhammad. 2011. Venesia dari Timur: Memaknai Produksi dan Reproduksi Simbolik Kota Palembang dari Kolonial sampai Pascakolonial. Yogyakarta: Ombak.
Sievers, Allen M. 1974. The Mystical World of Indonesia: Culture & Economic Development in Conflict. Baltimore and London: The Johns Hopkins University Press.
Tweedie, M.W.F. 1957. Prehistoric Malaya. Singapore: Donald Moore.
Van Sevenhoven, J.J. Van. 1823. "Beschrijung Van Hoofdplaats Palembang" dalam Verhandelingen Van het Bataviaasch Genootschop Van Kusten en Wetenschappen.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.