Seksualitas dan Daulat Tubuh Perempuan dalam Cherita Pandawa Lima

Main Article Content

Rizqi Handayani

Abstract

The paper aims to see the contestation and struggle for discourse on sexuality and the female body in Cherita Pandawa Lima. This research is literature research that uses critical discourse analysis as an approach in analyzing literary texts. Critical discourse analysis is used to dismantle the presumptions and ideologies of patriarchal power that are stored in androcentric literary discourses. The data that will be identified and classified are aspects related to women's bodies and sexuality which are exploited and maintained through patriarchal culture. These data will be analyzed using a feminist literary criticism approach to dismantle the patriarchal ideology that is hidden behind the text and reconstruct it within the framework of feminism. By using Cheritera Pandawa Lima edited by Khalid Hussain as the main data, this study shows that the female characters in Cheritera Pandawa Lima are the main axis in the storyline, and even become one of the main myths that drive the occurrence of the masculine Bharatayuddha war. Based on this, female figures try to get out of the patriarchal cultural norms and social constructs that develop in society, by seizing the discourse of patriarchal hegemony through sexuality and body sovereignty. Thus the female characters in this story try to align themselves with the ranks of the men.


---


Tulisan ini bertujuan untuk melihat kontestasi dan perebutan wacana terhadap seksualitas dan tubuh perempuan dalam Cherita Pandawa Lima. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan analisis wacana kritis sebagai pendekatan dalam menganalisa teks sastra. Analisis wacana kritis digunakan untuk membongkar praduga dan ideologi kekuasaan patriarki yang tersimpan dalam wacana-wacana sastra yang androsentris. Adapun data yang akan diidentifikasi dan diklasifikasikan adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan tubuh dan seksualitas perempuan yang dieksploitasi dan dipertahankan melalui budaya patriarkhi. Data-data tersebut akan dianalisa dengan pendekatan kritik sastra feminis untuk membongkar ideologi patriarkhis yang tersimpan di balik teks, serta merekontruksinya dalam kerangka pikir feminisme. Dengan menggunakan Cheritera Pandawa Lima yang disunting oleh Khalid Hussain sebagai data utama, maka penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh-tokoh perempuan dalam Cheritera Pandawa Lima menjadi poros utama dalam jalan cerita, bahkan menjadi salah satu mitos utama yang mengendarai terjadinya perang Bharatayuddha yang maskulin. Berdasarkan hal tersebut tokoh-tokoh perempuan berusaha mencoba keluar dari norma-norma budaya patriarki dan konstruk sosial yang berkembang di tengah masyarakat, dengan cara merebut wacana hegemoni patriarki melalui seksualitas dan kedaulatan tubuhnya. Dengan demikian tokoh-tokoh perempuan dalam cerita ini berusaha menyejajarkan diri dengan barisan para laki-laki.


 

Article Details

How to Cite
HANDAYANI, Rizqi. Seksualitas dan Daulat Tubuh Perempuan dalam Cherita Pandawa Lima. Manuskripta, [S.l.], v. 11, n. 2, dec. 2021. ISSN 2355-7605. Available at: <http://journal.perpusnas.go.id/index.php/manuskripta/article/view/193>. Date accessed: 27 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.33656/manuskripta.v11i2.193.
Section
Articles

References

Braginsky, I. V. (1998). Yang Indah, Berfaedah dan Kamal: Sejarah Sastra Melayu dalam Abad 7-19. INIS.
Christina Siwi Handayani. (2013). Julia Kristeva: Kembalinya Eksistensi Perempuan sebagai Subyek. In Subyek yang Dikekang: Pengantar ke Pemikiran Julia Kristeva, Simone de Beauvoir, Michel Foucault, jacques Lacan. Komunitas Salihara-Hivos.
Creese, H. (2012). Perempuan dalam Dunia Kakawin: Perkawinan dan Seksualitas di Istana Indic, Jawa, dan Bali. Pustaka Larasan.
Endang Kusniati. (2016). Tubuh Perempuan yang Dipatuhkan. Http://Www.Jurnalperempuan.Org/. http://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/tubuh-perempuan-yang-dipatuhkan#_ftn1
Endraswara, S. (2003). Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Pustaka Widyatama.
Fang, L. Y. (2011). Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Yayasan Obor Indonesia.
Free Hearty, N. A. R. (2016). Perempuan dalam Perempuan dan Kontruksi Budaya. In Kajian Perempuan Malaysia-Indonesia Dalam Sastra. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Hamdan, R., & Radzi, S. B. M. (2014). The Meaning of Female Passivity in Traditional Malay Literature. Asian Social Science, 10(17), 222–228. https://doi.org/10.5539/ass.v10n17p222
Handayani, R. (2020). Sastra, Perempuan dan Istana Dalam Kronik Melayu Sulalatus Salatin. Buletin Al-Turas, 26(1), 103–120.
Haryatmoko. (2013). Sejarah Seksualitas: Sejarah Pewacanaan Seks dan Kekuasaan Menurut Foucault. In Subjek yang Dikekang: Pengantar ke Pemikiran Julia Kristeva, Simone de Beauvoir, Michel Foucault, Jacques Lacan (pp. 37–56). Komunitas Salihara-Hivos.
Hussain, K. (1964). Cherita Pandawa Lima. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Kuala Lumpur.
I Wayan Cika, I Made Soreyana, I. W. T. (2017). Transformation of Kakawin Bharatayudha Into The Story of Pandawa Lima. Udayana Journal of Social Sciences and Humanities (UJoSSH), 1(2), 195–200. https://doi.org/10.24843/UJoSSH.2017.v01.i02.p13
Ikram, A. (1997). Hikayat Sri Rama: Suntingan Naskah disertai Telaah Amanat dan Struktur. Penerbit UI.
Khalid Hussain. (1964). Cheritera Pandawa Lima. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Kuala Lumpur.
Martha, W. (2018). POSISI WANITA PADA HUKUM HINDU DALAM SISTEM VIVAHA SAMSKARA. VIDYA WERTTA, 1(2). https://media.neliti.com/media/publications/268588-posisi-wanita-pada-hukum-hindu-dalam-sis-af26483d.pdf
Mernissi, F. (1999). Pemberontakan Wanita: Peran Intelektual Kaum Wanita dalam Sejarah Muslim (terj. Rahmani Astuti). Mizan.
Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto (Ed.). (2005). Teori-Teori Kebudayaan. Kanisius.
Nawal el Saadawi. (2001). Perempuan dalam Budaya Patriarkhi (terj.). Pustaka Pelajar.
Novarina, M. W. H. (2020). Pandhawa Gubah sebagai Representasi Interaksi Metafisik Manusia Jawa dan Perbandingannya dengan Cherita Pandawa Lima. Manuskripta, 10(1). https://doi.org/10.33656/manuskripta.v9i2.146
Nur Izzah Amalia, R. R. U. (2021). RELEVENSI STANDAR KECANTIKAN DEWI SINTA DALAM SERAT RAMAWIJAYA DENGAN KESETIAAN SEORANG ISTRI. Kejawen: Jurnal Kebudayaan Jawa, 1(1).
Putri Ambarwati. (2018). BENTUK KETIDAKADILAN DAN PERJUANGAN TOKOH PEREMPUAN MELALUI REFLEKSI NOVEL DRUPADI KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA (KAJIAN FEMINISME). In Arif Setiawan (Ed.), Prosiding SENASBASA (Seminar Nasional Bahasa dan Sastra) (pp. 325–339). http://research-report.umm.ac.id/index.php/SENASBASA/issue/view/105
Putu Eka Sura Adnyana, N. K. M. (2021). Citra Wanita Dalam Kakawin Smara: Pesona Kecantikan dan Keindahan Seksualitas. Nilacakra.
Seno Joko Suyono. (2002). Tubuh yang Rasis: Telaah Kritis Michel Foucault atas Dasar-dasar Pembentukan Diri Kelas Menengah Eropa. Lanskap Zaman.
Sharma, K. A. (2013). Perempuan-Perempuan Mahabharata. Kepustakaan Populer Gramedia.
Sugihastuti Suharto. (2000). Wanita di Mata Wanita; Perspektif Sajak-Sajak Toeti Heraty. Nuansa.
Sugihastuti, & Suharto. (2002). Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya. Pustaka Pelajar.
Wijanarko, F. (2018). Perempuan dalam Swara Sestra dan Fakta Perkawinan Endogami Aristokrat Jawa. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 7(1), 1–19. https://doi.org/http://doi.org/10.26499/jentera.v7i1.606
Yamani, M. (2000). Feminisme dan Islam: Perspektif Hukum dan Sastra. Nuansa Cendikia.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.