Pengaruh Bahasa Melayu terhadap Kesusastraan Aceh Ditinjau dari Naskah Akhbār al-Karīm
Main Article Content
Abstract
Artikel ini menegaskan besarnya pengaruh bahasa Melayu dalam tradisi kesusastraan Aceh sejak berabad-abad lalu. Hal itu tidak dapat dilepaskan dari kenyataan bahwa Bahasa Melayu saat itu merupakan lingua franca yang digunakan oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perantara untuk berkomunikasi antar berbagai suku dan bangsa-bangsa asing lainnya.
Setelah Islam masuk ke Aceh, kebudayan Aceh mulai dari bidang ekonomi, sosial, dan seni budaya selalu mencerminkan nilai-nilai Islami. Masyarakat Aceh yang sangat religius dan mempunyai adat istiadat yang tinggi, dalam setiap kehidupannya mengacu kepada sistem budaya, dalam kesatuan sosial dalam masyarakat Aceh bersumber pada adat dan agama.
Di antara bukti kuatnya pengaruh bahasa Melayu dalam kesusastraan Aceh adalah naskah Akhbār al-Karīm, sebuah karya sastra berupa syair, yang di dalamnya terdapat juga sisipan-sisipan bahasa Aceh.