Kesultanan Aceh di Mata Turki Utsmani Abad XIX: Kajian Atas Naskah Diplomatik Abdurrahman Az-Zahir

Main Article Content

Humaira Azzahra

Abstract

The relationship between the Aceh Sultanate and the Ottoman Turks in the 19th century was motivated by European colonialization. In a state of threatened sovereignty, the Aceh Sultanate rallied strength by sending its representative, Abdurrahman az-Zahir, to bring letters to the Ottoman Turks. This research examines the contents of the Aceh Sultanate's diplomatic letters to the Ottoman Turks in the 19th Century. These letters are now stored in the Turkish Archives, Istanbul. There are four letters that make up the research corpus, including the Aceh Hajj Pilgrimage 63 Petition, the letter to the Leaders of the Hijaz, the Letter of Sultan Mahmud Syah, and the Letter of Abdurrahman az-Zahir. This study uses a philological approach in examining the contents of the manuscript. The purpose of this study is to reveal the status of the Sultanate of Aceh in relation to the Ottoman Turks in the 19th Century. The result of the research shows that the relationship between the Sultanate of Aceh and the Ottoman Turks in that century was a friendly relationship between two countries that were equal. The Aceh Sultanate was not a vassal state (follower) of the Ottoman Turks.


---


Hubungan Kesultanan Aceh dengan Turki Utsmani pada abad 19 dilatarbelakangi oleh kolonialisasi yang digencarkan Eropa. Dalam kondisi kedaulatan yang terancam, Kesultanan Aceh menggalang kekuatan dengan cara mengutus perwakilannya, Abdurrahman az-Zahir, untuk membawa surat ke Turki Utsmani. Penelitian ini mengkaji isi naskah surat-surat diplomatik Kesultanan Aceh ke Turki Utsmani pada Abad 19. Surat-surat tersebut kini tersimpan di Badan Arsip Turki, Istanbul. Terdapat empat surat yang menjadi korpus penelitian, diantaranya adalah Petisi 63 Jamaah Haji Aceh, Surat untuk Pemimpin Hijaz, Surat Sultan Mahmud Syah, dan Surat Abdurrahman az-Zahir. Penelitian ini menggunakan pendekatan filologi dalam mengkaji isi teks surat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan status Kesultanan Aceh dalam relasinya dengan Turki Utsmani di abad 19. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara Kesultanan Aceh dengan Turki Utsmani pada abad tersebut merupakan hubungan persahabatan dua negara yang setara. Kesultanan Aceh bukan merupakan negara vasal (pengikut) dari Turki Utsmani.

Article Details

How to Cite
AZZAHRA, Humaira. Kesultanan Aceh di Mata Turki Utsmani Abad XIX: Kajian Atas Naskah Diplomatik Abdurrahman Az-Zahir. Manuskripta, [S.l.], v. 13, n. 2, dec. 2023. ISSN 2355-7605. Available at: <http://journal.perpusnas.go.id/index.php/manuskripta/article/view/240>. Date accessed: 01 may 2024. doi: https://doi.org/10.33656/manuskripta.v13i2.240.
Section
Articles

References

Ahmad, dkk, Zakaria. 2008. Sejarah Perlawanan Aceh Terhadap Kolonialisme Dan Imperialisme. Banda Aceh: Yayasan PeNa.
Bakar, Aboe. 2019. Surat-Surat Lepas Yang Berhubungan Dengan Politik Luar Negeri Kerajaan Aceh Menjelang Perang Belanda Di Aceh. Banda Aceh: Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh.
Behrend, T. E., ed. 1998. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara; Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Casale, Giancarlo. 2010. The Ottoman Age of Exploration. New York: Oxford University Press.
Çırakman, Aslı. 2005. From the “Terror of the World” to the “Sick Man of Europe”: European Images of Ottoman Empire and Society in the Sixteenth Century to the Nineteenth. New York: Peter Lang Publishing.
Fathurahman, Oman. 2015a. Filologi Indonesia: Teori Dan Metode. Jakarta: Prenadamedia Group.
———. 2015b. “New Textual Evidence for Intellectual and Religious Connection Ottomans-Aceh.” In From Anatolia to Aceh: Ottomans, Turks, and Southeast Asia, edited by A.C.S. Peacock and Annabel Teh Gallop. London: Oxford University Press.
———. 2017. “Manassa: Penghubung Dua Tradisi Keilmuan.” In Dinamika Pernaskahan Nusantara, edited by Mu’jizah. Jakarta: Prenadamedia Group.
Gallop, Annabel Teh. 2019. Malay Seals from the Islamic World of Southeast Asia. Singapore: National University of Singapore Press.
Göksoy, İsmail Hakkı. 2011. “Ottoman-Aceh Relations as Documented in Turkish Sources.” In Mapping the Acehnese Past. Leiden: KITLV Press.
Hasbi, Baiquni. 2014. Relasi Kerajaan Aceh Darussalam Dan Kerajaan Utsmani. Banda Aceh: Lembaga Studi Agama dan Masyarakat Aceh - LSAMA.
Hasjmy, A. 1976. Peranan Islam Dalam Perang Aceh Dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.
Hurgronje, Snouck. 1906. The Acehnese. Jilid 1. Leiden: E.J. Brill.
———. 1985. Aceh Di Mata Kolonialis. Jilid 1. Jakarta: Yayasan Soko Guru.
Lestari, Khopipah Indah, and Dewaki Kramadibrata. 2022. “Dinamika Hubungan Pemerintah Kolonial Belanda Dengan Raja-Raja Badung-Bali Berdasarkan Naskah Surat Perjanjian ML. 487.” Manuskripta 12 (1): 37. https://doi.org/10.33656/manuskripta.v12i1.188.
Özay, Mehmet. 2011. “The Sultanate of Aceh Darussalam As A Constructive Power.” International Journal of Humanities and Social Science 1 (11): 1–17.
Özay, Mehmet. 2014. Kesultanan Aceh Dan Turki: Antara Fakta Dan Legenda. Selangor: Pusat Kebudayaan Aceh dan Turki – PuKAT.
Reid, Anthony. 1967. “Nineteenth Century Pan-Islam in Indonesia and Malaysia.” The Journal of Asian Studies 26 (2): 267–83. https://doi.org/10.2307/2051930.
———. 1969. “Indonesian Diplomacy: A Documentary Study of Atjehnese Foreign Policy in The Reign of Sultan Mahmud, 1870-1874.” Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society 42 (2): 74–114.
———. 2005. Asal Mula Konflik Aceh: Dari Perebutan Pantai Timur Sumatra Hingga Akhir Kerajaan Aceh Abad Ke-19. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
———. 2014a. Menuju Sejarah Sumatra; Antara Indonesia Dan Dunia. Wacana - Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya. Vol. 14. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia; KITLV-Jakarta.
———. 2014b. “Turkey as Aceh’s Alternative Imperium” 87. https://doi.org/10.3406/arch.2014.4458.
———. 2017. The Contest for North Sumatra; Atjeh, The Netherlands and Britain, 1858- 1898. Kuala Lumpur: Oxford University Press.
Rozali, Ermy Azziaty. 2014. “Aceh-Ottoman Relation in Bustan Al-Salatin.” Mediterranean Journal of Social Sciences 5 (29): 93–100. https://doi.org/10.5901/mjss.2014.v5n29p93.
Said, Mohammad. 1981. Aceh Sepanjang Abad. Jilid 1. Medan: Harian WASPADA.
Supratman, Frial Ramadhan. 2016. “Before the Ethical Policy: The Ottoman State, Pan-Islamism, and Modernisation in Indonesia 1898-1901.” Al-Jami’ah 54 (2): 447–75.
https://doi.org/10.14421/ajis.2016.542.447-475.
Terzi, dkk., Mehmet Akif. 2017. Turki Utsmani-Indonesia; Relasi Dan Korespondensi Berdasarkan Dokumen Turki Utsmani. Istanbul: Hitay Holdings Company.
Thamrin Z, H.M., and Edy Mulyana. 2009. Dua Orang Asing Di Sekitar Istana: Panglima Tibang Dan Habib Abdurrahman Di Panggung Sejarah Aceh. Banda Aceh: Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Usman, Ariful. 2018. “Hubungan Aceh Dari Masa Ke Masa.” Majalah Sicupak, 2018.
“Wawancara Islamina.” 2020a. 25 Agustus 2020. https://youtu.be/IeGrIjaRK8c.
———. “Wawancara Islamina.” 2020b. 7 September 2020. https://youtu.be/_fA40p6IWBo.
“Webinar Menakar Sejarah Islam Di Nusantara: Tinjauan Multiperspektif dan Objektif.” 29 Agustus 2020 Pukul 8.00 WIB.
“Webinar Professor Bicara Khilafah; Jejak Khilafah Di Nusantara.” 20 September 2020 Pukul 8.30 WIB.
Zuboidi, Hayatullah. 2018. “Kepentingan Utsmani Menjalin Hubungan Dengan Kerajaan Aceh Darussalam.” Jurnal Peurawi 1 (2): 1–9.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.