Ma‘rifat al-Nikāḥ: Perspektif Baru Relasi Suami Istri

Main Article Content

Ali Mursyid

Abstract

This article is the result of research on manuscripts Ma‘rifat al-Nikāḥ (MN) of Suaru Buluah Agam, West Sumatra, and Lumajang, East Java. MN offers the concept of marriage by Sufism. It is something different to the concept of marriage according to Islamic jurisprudence in general. In some literature, Islamic marriage law is still considered to be a gender bias. Therefore, MN offers an impartial perspective on gender equality. Marriage, according to this text, is not only the relationship between men and women, but also between body and spirit, between the Alquran and its meaning, and between the servant and the Lord. Thus, marriage is defined as the union of two different and complementary; not just al-‘aqd li al-tamlīk (contract for ownership), but marriage is a relationship that is built on a readiness, and according to the relationship of husband and wife, willingness to be seen from the female side. During the 17th century until the late 18th century, this was considered a bold and progressive opinion.


---


Artikel merupakan hasil penelitian atas naskah Ma‘rifat al-Nikāḥ (MN) yang berasal dari Suaru Buluah Agam Sumatera Barat dan Lumajang Jawa Timur. MN menawarkan konsep pernikahan berdimensi tasawuf. Hal ini merupakan sesuatu yang berbeda dengan umumnya konsep pernikahan dalam wacana fikih Islam. Dalam beberapa literatur, fikih perkawinan masih dipandang bias jender. Oleh karena itu, MN menawarkan perspektif yang lebih berkeadilan jender. Pernikahan dalam teks ini tidak hanya antara laki-laki dan perempuan, tetapi juga antara jasad dan ruh, antara Alquran dan maknanya, dan antara hamba dengan Tuhannya. Dengan demikian, pernikahan menurut teks ini dimaknai sebagai penyatuan dua hal dengan dimensi berbeda dan saling melengkapi; bukan sekadar al-‘aqd li al-tamlīk (akad untuk kepemilikan) tetapi sebuah relasi yang dibangun atas dasar kerelaan, dan dalam hubungan suami dan istri, kerelaan harus dilihat dari pihak perempuan. Pada abad ke-17 sampai akhir abad ke-18, hal ini merupakan pandangan yang berani dan progresif.

Article Details

How to Cite
MURSYID, Ali. Ma‘rifat al-Nikāḥ: Perspektif Baru Relasi Suami Istri. Manuskripta, [S.l.], v. 5, n. 1, p. 89-108, june 2015. ISSN 2355-7605. Available at: <http://journal.perpusnas.go.id/index.php/manuskripta/article/view/37>. Date accessed: 20 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.33656/manuskripta.v5i1.37.
Section
Articles

References

Abdullah, Taufik. 1966. “Adat and Islam: An Examination of Conflict in Minangkabau.” Indonesia 2: 1.
———. 1972. “Modernization in Minangkabau World: West Sumatra in the Early Decades of The Twentieth Century.” dalam Culture and Politics in Indonesia, Culture and politics in Indonesia. - Ithaca [N.Y.]: Cornell Univ. Press.
Berger, Peter L., dan Thomas Luckmann. Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Sebuah Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.
Dipodjojo, Asdi S. 1996. Memperkirakan Titimangsa Suatu Naskah. Yogyakarta: Lukman Ofset Yogyakarta.
Fathurrahman, Oman. 2008. Tarekat Syattariyah di Minangkabau: Teks dan Konteks. Cet. 1. Jakarta: Prenada Media Group.
Feener, R. Michael. 2010. Muslim Legal Thought in Modern Indonesia. Cambridge: Cambridge University Press.
Forum Kajian Kitab Kuning, ed. 2005. Kembang Setaman Perkawinan: Analisis Kritis Kitab ’Uqud Al-Lujjayn. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Hasyim, Syafiq. 2006. “Reviewing The Patriarchal Patterns in Fiqh: A Deconstructive Study.” dalam Understanding Women in Islam: An Indonesian Perspective, Jakarta, Indonesia: Solstice Pub.
Hidayat, A. Taufik. “Peran Surau Di Minangkabau Bagi Pembentukkan Karakter Islam Tradisional.” http://ulama-minang.blogspot.co.id/2010/11/peran-surau-di-minangkabau-bagi.html (January 21, 2012).
Ilyas, Yunahar. 2006. Kesetaraan Gender dalam Al-Qur’an: Studi Pemikiran Para Mufasir. Yogyakarta: Labda Press.
Kodir, Faqihuddin Abdul, Husein Muhammad, dan Marzuki Wahid, eds. 2006. “Relasi Suami Istri.” dalam Fiqh Anti Trafiking: Jawaban Atas Berbagai Kasus Kejahatan Perdagangan Manusia Dalam Perspektif Hukum Islam, Cirebon: Fahmina Institute.
Madjid, Nurcholish. 1997. Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina.
Muhammad, Husein. 2004. Islam Agama Ramah Perempuan: Pembelaan Kiai Pesantren. Cet. 1. Yogyakarta: Fahmina Institute: LKiS.
———. 2006. Spiritualitas Kemanusiaan: Perspektif Islam Pesantren. Cet. 1. Yogyakarta, Cirebon: Pustaka Rihlah, Fahmina Institute.
———. 2011. Ijtihad Kyai Husein: Upaya Membangun Keadilan Gender. Cet. 1. Jakarta: Rahima.
Murata, Sachiko. 1992. The Tao of Islam: A Sourcebook on Gender Relationships in Islamic Thought. Albany: State University of New York Press.
Mustaqim, Abdul. 2003. Tafsir Feminis Versus Tafsir Patriarki: Telaah Kritis Penafsiran Dekonstruktif Riffat Hassan. Yogyakarta: Sabda Persada Yogyakarta.
Naim, Mochtar. 1984. Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau. Edisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pudjiastuti, Titik. 2007. Perang, Dagang, Persahabatan: Surat-Surat Sultan Banten. Ed. 1. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia: Toyota Foundation.
Schimmel, Annemarie. 1998. Jiwaku adalah Wanita: Aspek Feminin dalam Spiritualitas Islam. Cetakan 1. Bandung: Penerbit Mizan.
Schimmel, Annemarie, dan Sapardi Djoko Damono. 2000. Dimensi Mistik dalam Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Subadio, Maria Ulfah, dan T.O Ihromi. 1978. “Minangkabau, Beberapa Cukilan dari Kehidupan Masyarakat.” dalam Peranan dan Kedudukan Wanita Indonesia: Bunga Rampai Tulisan-tulisan, ed. Maria Ulfah Subadio. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tong, Rosemarie. 2014. Feminist Thought: A More Comprehensive Introduction. Boulder: Westview Press.
Wahbah, Zuhaili. 1989. Al-Fiqh Al-Islāmī Wa Adillatuhū. Damaskus: Dār al-Fikr.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.