Kearifan Lokal Makanan Tradisional: Rekonstruksi Naskah Jawa dan Fungsinya dalam Masyarakat

Main Article Content

Trisna Kumala Satya Dewi

Abstract

Makanan tradisional merupakan fenomena kebudayaan. Kebudayaan pun ikut menentukan makanan dapat dimakan atau tidak sekaligus memberi cap atau mengesahkannya. Dengan demikian, makanan bukan sekedar untuk mempertahankan hidup, melainkan juga untuk mempertahankan kebudayaan sebuah kolektif. Dalam hal ini, makanan mempunyai arti simbolik yang berkaitan dengan fungsi sosial dan keagamaan (religi).


Dalam masyarakat Jawa, makanan tradisional erat hubungannya dengan upacara ritual masyarakat Jawa yang hingga kini masih dilaksanakan. Hal tersebut nampak dalam beberapa naskah Jawa yang berisi tentang makanan tradisional, yaitu Serat Centhini, Serat Goenandrija, Serat Wilujengan, Jumenengan, Kraman, Mangkunegaraan, dan Primbon Lukmanahakim Adammakna. Naskah-naskah tersebut berisi berbagai macam makanan tradisional serta fungsinya dalam masyakat Jawa. Melalui tulisan ini, akan dipaparkan kearifan lokal berupa warisan budaya, yaitu pemikiran-pemikiran nenek moyang mengenai makanan tradisional yang terekam dalam naskah-naskah tersebut.

Article Details

How to Cite
DEWI, Trisna Kumala Satya. Kearifan Lokal Makanan Tradisional: Rekonstruksi Naskah Jawa dan Fungsinya dalam Masyarakat. Manuskripta, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 161-182, june 2011. ISSN 2355-7605. Available at: <http://journal.perpusnas.go.id/index.php/manuskripta/article/view/9>. Date accessed: 19 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.33656/manuskripta.v1i1.9.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.