Idu Tawa Lam Jampi: Mantra-mantra dalam Naskah Surat Incung Kerinci
Main Article Content
Abstract
Surat Incung is one of script which used by People of Kerinci in writing old manuscripts both on horn, bark, daluang, bone, and bamboo media. This script is also part of ulu letter which used by several ethnic in southern Sumatera. The results of this research indicate that Surat Incung manuscript contains not only pedigree or ancestral history of a Kerinci group (tembo) and lament prose, but also contain spells. There are about nine copies of the letter containing the known spells to date. The spells in the letter manuscripts include the spell of praise to the spirits of the ancestors, the spell for the protector or personal apparel and the spell for ceremonies or rituals such as for the ritual of rice cultivation. In addition, spells in the letter are influenced by Animism, Hindu-Buddhist and Islam elements.
---
Surat Incung merupakan salah satu aksara Indonesia yang digunakan oleh masyarakat Suku Kerinci dalam menulis naskah-naskah kuno baik pada media tanduk, kulit kayu, daluang, tulang, dan bambu. Aksara ini merupakan bagian dari surat ulu yang digunakan oleh beberapa etnis di Sumatera bagian Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa naskah Surat Incung tidak hanya berisi silsilah atau riwayat nenek moyang suatu kelompok masyarakat Kerinci (tembo) dan prosa ratapan, tetapi juga berisi mantra-mantra. Terdapat sekitar sembilan naskah surat incung berisi mantra-mantra yang diketahui hingga kini. Mantra-mantra dalam naskah Surat Incung berupa mantra pujian terhadap arwah leluhur, mantra untuk pelindung atau pakaian diri serta mantra untuk upacara atau ritual seperti untuk ritual penanaman padi. Selain itu, mantra-mantra dalam Surat Incung dipengaruhi oleh unsur animisme, Hindu-Buddha dan Islam.
Article Details
References
Andhifani, Wahyu Rizki. 2012. "Naskah Kuna Pusaka Raja Sulah Desa Siulak Mukai Kerinci Jambi" dalam Jurnal Siddhayatra Vol. 17 No. 2 hlm. 62-68.
Freud, Sigmund. 1918. Totem and Taboo: Resemblances between the Physic Lives of Savages and Neurotic. New York: Moffat, Yard & Co.
Kozok, Uli. 2006. Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah: Naskah Melayu yang Tertua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Loeb, Edwin M. 2013. Sumatra: Sejarah dan Masyarakatnya. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Pritchard, Evans. 1984. Teori-Teori Tentang Agama Primitif. Yogyakarta: PLP2M
Sunliensyar, Hafiful Hadi. 2016. "Ritual Asyeik sebagai Akulturasi Antara Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Pra-Islam Suku Kerinci" dalam Jurnal Siddhayatra Vol. 21 No. 2 hlm. 107-128
Waluyo, Herman J. 1991. Teori Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Westenenk, L.C. 1922. “Rèntjong-schrift” in Tijdschrift voor Taal-, Land- en Volkenkunde, vol. 61. Batavia: Albrecht en Co./’s-Gravenhage: M. Nijhoff.
Voorhoeve, P. 1941. Tambo Kerintji: Disalin dari Toelisan DjawaKoeno, Toelisan Rentjong dan Toelisan Melajoe jang Terdapat pada Tandoek Kerbau, Daoen Lontar, Boeloeh dan Kertas dan Koelit Kajoe, Poesaka Simpanan Orang Kerintji, P.Voorhoeve, dengan pertolongan R.Ng.Dr. Poerbatjaraka, toean H.Veldkamp, controleur B.B., njonja M.C.J. Voorhoeve, Bernelot Moens, goeroe A. Hamid,. [diketik ulang oleh C.W. Watson].
-----------------. 1970. “Kerintji Documents” in Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 126 no. 4, pp. 369-399.
Sumber Internet:
http://ipll.manoa.hawaii.edu/tambo.html diakses tanggal 09 Agustus 2017.
http://kbbi.web.id/mantra, diakses tanggal 09 Agustus 2017.
http://kbbi.web.id/sangga, diakses tanggal 09 Agustus 2017.